Minggu, Januari 25, 2009

Belimbing Wuluh

Mendengar namanya disebut - belimbing wuluh, kelenjar ludah kita seolah disentakkan berproduksi. Maklum, rasanya super asam. Jangankan mengunyah, baru menggigitnya saja otot wajah langsung berkeriut ngilu.

Belimbing wuluh atau Averrhoa bilimbi L. ini sangat banyak pemanfaatannya sebagai bumbu ataupun obat/jamu. Kadang asamnya dapat digantikan dengan tomat, meski tak sepenuhnya memuaskan lidah. Keberadaannya bagi hidangan Indonesia memang cukup signifikan.

Namanya di berbagai daerah nusantara sangat bermacam. Orang Aceh menyebutnya limeng, orang Gayo menamaninya selemeng. Orang Sunda beda lagi, mereka menyebut belimbing ini balingbing, calingcing, atau calingcing wulet. Secara nasional kita mengenal dengan sebutan belimbing sayur atau belimbing wuluh.

Buah yang diperkirakan berasal dari kepulauan Maluku ini cukup dikenal juga di Asia dan benua lainnya. Simak saja istilah yang mereka berikan untuk buah berasa asam sebesar kurma ini: Malaysia – belimbing buloh, Filipina – kamias, Jamaica – bumbling plum, Jepang – birinbin, dan orang perancis sering menyebutnya carambole bilimbi atau cornichon des Indes.

Di Indonesia pohonnya tumbuh subur di banyak pekarangan. Tinggal petik. Kalau cari di pasar tradisional atau supermarket belum tentu ada. Sedangkan di luar negeri, khususnya di daerah sub tropis buah ini dipasarkan dalam keadaan beku di toko-toko Asia. Disamping itu ada sebentuk lagi bumbu yang berasal dari belimbung wuluh yang diasinkan dan kemudian dikeringkan, yaitu asam sunti yang sering digunakan dalam masakan khas aceh.

Khasiat & Pemanfaatan
Kandungan nutrisi belimbing wuluh tidak terpublikasikan jelas, tapi kandungan kimianya sangat kaya. Seperti saponin, tanin, glukosid, kalsium oksalat, sulfur, asam format, peroksida, dam kalium sitrat.

Karena kandungan kimianya ini lah belimbing lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat atau jamu. Sebut saja penyakit yang bisa disembuhkan dengan bagian-bagian pohon belimbing wuluh ini: bunganya untuk mengatasi batuk, ranting mudanya untuk obat gondongan, sedangkan daunnya signifikan mengurangi gejala rematik, dan buahnya yang mengandung banyak astringent baik untuk obat jerawat.

Untuk bumbu dapur, banyak kok masakan yang menggunakan buah belimbing wuluh. Antara lain: garang asem, manisan belimbing wuluh, pepes ikan mas, dll.

Memilih & Menyimpan
Buah ini termasuk gampang busuk kalau sudah lepas dari pohonnya, apalagi kalau yang sudah masak. Jadi petik sesaat sebelum digunakan. Ambil secukupnya saja.

Pilih belimbung wuluh yang masih segar. Tandanya mudah, tekan saja dengan jari kita, kalau teksturnya keras dan masih terasa ‘berlilin’ di bagian luarnya, berarti belimbing siap digunakan. Tapi kalau sudah layu, lebih baik dihindarkan, rasanya tidak sedap lagi.

Dhuh, menulis artikel ini kok ludahku sudah berkucuran dari tadi. Ya sudah, aku akan keluar sebentar ya, mau cari belimbing wuluh di pekarangan tetangga. Siang-siang begini enaknya bikin rujak belimbing. Seeggaaarrrr….!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar